MARLUGA.COM - Striker naturalisasi Indonesia Ole Lennard ter Haar Romenij atau akrab disapa sebagai Ole Romeny soroti kesuksesan timnas Indonesia U17 yang lolos ke Piala Dunia U17.
Melalui akun Instagram @oleromeny.id yang diposting Jumat (11/4/25) Ia menyebut bahwa kesuksesan timnas Indonesia U17 melaju ke babak selanjutnya di Asian Cup, bahkan lolos ke Piala Dunia U17 membuktikan bahwa program naturalisasi yang dilakukan PSSI tidak membunuh talenta muda lokal Indonesia.
"Hal yang selalu menjadi polemik pada saat rapat DPR dan bahkan suporter negara tetangga," ujarnya.
Sambil menandai akun instagram PSSI dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir serta anggota Executive Committee PSSI Arya Sinulingga, Ole Romeny mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. "Namun ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan dan mendapat atensi khusus. mohon izin @pssi Pak @erickthohir Pak @arya.m.sinulingga jika kurang berkenan," ucap Ole Romeny.
Kata Ole Romeny, faktor utama yang membunuh bakat pemain sebenarnya adalah pemain itu sendiri, kepengurusan Timnas dan Klub, serta liga tempat pemain berkembang. "Maka jika pemain masih berada di liga Indonesia, BENAHI KOMPETISI LIGA 1.2.3 dst, jangan ada pengaturan skor, tunggakan gaji, dll," ujar Ole Romeny yang juga menyebut bahwa, "Pembinaan dan kompetisi usia dini harus tetap berlangsung, seperti Soeratin Cup dan EPA Liga 1 sebagai wadah pencarian bakat lokal."
Kemudian, Ole Romeny juga mengingatkan agar selektif dalam melakukan naturalisasi pemain (keturunan & bukan keturunan) baik dari segi umur, kualitas, posisi atau prospek masa depan.
Serta lanjutnya, ada kesinambungan dan tetap konsisten dalam program latihan dan regenerasi Timnas Indonesia. "Memang dalam hal ini PSSI lebih paham, namun sebagai suporter berharap ada keselarasan dalam kepelatihan dan tim junior-senior baik dalam hal taktik maupun permainan. walau tentu ini adalah hal yang fleksibel namun harus menjadi perhatian penting," ujarnya.
Terakhir, Ole Romeny mengatakan bahwa Negara dan PSSI bisa membantu pemain mengembangkan karir diluar negeri, mendampingi seperti agen pemain yang siap 'abroad', selain untuk mengasah skill juga mengenalkan sepakbola Indonesia kepada Dunia.
"Semakin terkenal semakin mudah pemain lainnya berkarir diluar negeri. ibarat "tugas belajar" dari negara. didampingi, baik dari segi kontrak hingga bantuan hukum. Namun pemain juga harus tahu diri, telah "dibantu" maka jangan sampai "homesick" atau malah jadi kacang lupa kulitnya," pungkasnya. (Red)
